< Detail Pendapat ... Uang, bukanlah pasar, bukan pula teknologi, melainkan harapan konyol yang ada dalam hati Anda. Pertama, bagaimana Anda dibunuh oleh "harapan" dan "keserakahan" sebenarnya adalah jalur kegagalan Anda, sangat jelas dan menakutkan: 1. Saat rugi, anggap "harapan" sebagai strategi "rugi tidak mau potong, di dalam hati masih berharap si bayi gemuk cepat kembali." Kenyataannya adalah: kamu ini tidak bisa berpikir jernih, sementara K-line di sana tidak peduli padamu. Pasar tidak akan berubah arah hanya karena doamu dan harapanmu. 2. Saat untung, anggap "keserakahan" sebagai keyakinan "untung 10 poin tidak mau keluar, dalam hati berpikir pasti masih bisa naik 10 poin lagi." Akhirnya: pasar jatuh, keuntungan hilang sepenuhnya, bahkan merugi 3 kg modal. Agar keuntungan bisa berlari, syaratnya adalah kamu harus mampu membuatnya berlari, bukan terjatuh karena ditariknya. 2. Resep penyelamatan: hidupkan diri sebagai "robot tanpa emosi". Bagaimana cara mengobatinya? Jawabannya hanya satu: hapuskan perasaan, jalankan aturan. 1. Pertama, buatlah "aturan mati" tertulis dengan jelas: sinyal apa yang masuk, rugi berapa harus potong, dalam kondisi apa untuk take profit. Jangan percaya pada perasaan di dalam pikiranmu, itu adalah jimat kematian. Sistemmu adalah satu-satunya navigasi di pasar yang kacau ini. 2. Kedua, laksanakan dengan tegas, jika rugi satu poin langsung potong, jangan ragu. Bahkan jika setelah dipotong harga langsung melambung, kamu harus bilang pada dirimu: memotong itu benar. Stop loss adalah penghormatan terhadap aturan, adalah tanggung jawab terhadap hidupmu. Dengan biaya "kesalahan kecil" sekali, kamu bisa menghindari risiko "kehilangan besar", itu adalah transaksi paling menguntungkan di dunia. 3. Ketiga, latihlah "hati yang beku" tidak sombong saat untung, tidak menyesal saat rugi. Tugasmu bukan untuk merasakan sensasi trading, tetapi untuk mengulangi hal yang benar seribu kali. Emosi adalah musuh terbesar dalam pengambilan keputusan. Ingatlah kalimat yang didapat dari pengalaman: hati tenang, aturan tidak tergoyahkan, hasilnya terserah. Ketika kamu benar-benar bisa mencapai tahap ini, meletakkan kesetiaan pada sistem di atas keserakahan dan ketakutan akan untung rugi, kamu akan menemukan bahwa keuntungan bukan lagi tujuan yang kamu kejar dengan gila, tetapi hasil yang datang secara alami setelah kamu menjalankan sistem dengan ketat. Keuntungan akan datang dengan sendirinya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
09:28 78
< Detail Pendapat ...
Uang, bukanlah pasar, bukan pula teknologi, melainkan harapan konyol yang ada dalam hati Anda. Pertama, bagaimana Anda dibunuh oleh "harapan" dan "keserakahan" sebenarnya adalah jalur kegagalan Anda, sangat jelas dan menakutkan:
1. Saat rugi, anggap "harapan" sebagai strategi "rugi tidak mau potong, di dalam hati masih berharap si bayi gemuk cepat kembali." Kenyataannya adalah: kamu ini tidak bisa berpikir jernih, sementara K-line di sana tidak peduli padamu. Pasar tidak akan berubah arah hanya karena doamu dan harapanmu. 2. Saat untung, anggap "keserakahan" sebagai keyakinan "untung 10 poin tidak mau keluar, dalam hati berpikir pasti masih bisa naik 10 poin lagi." Akhirnya: pasar jatuh, keuntungan hilang sepenuhnya, bahkan merugi 3 kg modal. Agar keuntungan bisa berlari, syaratnya adalah kamu harus mampu membuatnya berlari, bukan terjatuh karena ditariknya. 2. Resep penyelamatan: hidupkan diri sebagai "robot tanpa emosi". Bagaimana cara mengobatinya? Jawabannya hanya satu: hapuskan perasaan, jalankan aturan. 1. Pertama, buatlah "aturan mati" tertulis dengan jelas: sinyal apa yang masuk, rugi berapa harus potong, dalam kondisi apa untuk take profit. Jangan percaya pada perasaan di dalam pikiranmu, itu adalah jimat kematian. Sistemmu adalah satu-satunya navigasi di pasar yang kacau ini. 2. Kedua, laksanakan dengan tegas, jika rugi satu poin langsung potong, jangan ragu. Bahkan jika setelah dipotong harga langsung melambung, kamu harus bilang pada dirimu: memotong itu benar. Stop loss adalah penghormatan terhadap aturan, adalah tanggung jawab terhadap hidupmu. Dengan biaya "kesalahan kecil" sekali, kamu bisa menghindari risiko "kehilangan besar", itu adalah transaksi paling menguntungkan di dunia. 3. Ketiga, latihlah "hati yang beku" tidak sombong saat untung, tidak menyesal saat rugi. Tugasmu bukan untuk merasakan sensasi trading, tetapi untuk mengulangi hal yang benar seribu kali. Emosi adalah musuh terbesar dalam pengambilan keputusan. Ingatlah kalimat yang didapat dari pengalaman: hati tenang, aturan tidak tergoyahkan, hasilnya terserah. Ketika kamu benar-benar bisa mencapai tahap ini, meletakkan kesetiaan pada sistem di atas keserakahan dan ketakutan akan untung rugi, kamu akan menemukan bahwa keuntungan bukan lagi tujuan yang kamu kejar dengan gila, tetapi hasil yang datang secara alami setelah kamu menjalankan sistem dengan ketat. Keuntungan akan datang dengan sendirinya.