Dalam dunia Aset Kripto, Dilikuidasi telah menjadi mimpi buruk bagi banyak trader. Namun, akar dari fenomena ini bukanlah ketidakberdayaan pasar atau keberuntungan yang buruk, melainkan berasal dari pengabaian trader itu sendiri terhadap pengendalian risiko.
Menurut statistik, 90% dari kejadian Dilikuidasi di dunia koin dapat ditelusuri kembali ke satu faktor kunci: inadequate risk management. Seorang ahli trading berpengalaman menyatakan, 'Dilikuidasi bukanlah kesalahan pasar, tetapi merupakan risiko yang ditanamkan oleh trader itu sendiri.' Lalu, apa yang menyebabkan situasi berbahaya ini?
Pertama, penggunaan leverage tinggi secara berlebihan adalah salah satu penyebab utama Dilikuidasi. Sebagian besar trader pemula sering kali tertarik pada potensi keuntungan besar yang ditawarkan oleh leverage tinggi, namun mengabaikan risiko besar yang terkandung di dalamnya. Sebagai contoh, pada leverage 100 kali, hanya 1% fluktuasi harga yang berlawanan dapat menyebabkan akun nol. Sebaliknya, dengan menggunakan leverage 5 kali, harga dapat memiliki ruang fluktuasi 20%, yang secara signifikan mengurangi kemungkinan Dilikuidasi.
Kedua, kurangnya strategi stop-loss yang efektif juga merupakan masalah serius. Data menunjukkan bahwa pada penurunan pasar pada 12 Maret 2024, hingga 78% akun yang dilikuidasi memiliki ciri umum: bahkan ketika kerugian melebihi 5%, mereka tidak menetapkan stop-loss. Praktik ini setara dengan membiarkan risiko meluas tanpa batas, yang akhirnya menyebabkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki.
Bagi para trader yang ingin bertahan dalam jangka panjang di pasar Aset Kripto, sangat penting untuk membangun sistem manajemen risiko yang baik. Ini termasuk penggunaan leverage yang wajar, penetapan titik stop loss yang tepat, diversifikasi investasi, dan pembelajaran terus-menerus tentang dinamika pasar. Hanya dengan benar-benar menghargai dan mempraktikkan pengendalian risiko, seseorang dapat tetap tidak terkalahkan di pasar yang sangat fluktuatif ini.
Ingat, keberhasilan dalam trading tidak hanya terletak pada keuntungan, tetapi juga pada bagaimana cara efektif mengelola risiko. Dalam mengejar pengembalian yang tinggi, kita juga harus selalu waspada terhadap risiko potensial, itulah kebijaksanaan trading yang sebenarnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidityHunter
· 6jam yang lalu
Tingkat dilikuidasi 78,2% pada 12 Maret, muncul lagi rekor terendah
Lihat AsliBalas0
IntrovertMetaverse
· 6jam yang lalu
suckers play people for suckers lagi dan lagi, sudah dapat uang
Lihat AsliBalas0
SandwichHunter
· 7jam yang lalu
Siapa yang harus menanggung ini? play people for suckers sudah selesai.
Lihat AsliBalas0
0xOverleveraged
· 7jam yang lalu
Hanya berbicara beberapa kalimat, siapa yang rugi siapa yang mengerti.
Dalam dunia Aset Kripto, Dilikuidasi telah menjadi mimpi buruk bagi banyak trader. Namun, akar dari fenomena ini bukanlah ketidakberdayaan pasar atau keberuntungan yang buruk, melainkan berasal dari pengabaian trader itu sendiri terhadap pengendalian risiko.
Menurut statistik, 90% dari kejadian Dilikuidasi di dunia koin dapat ditelusuri kembali ke satu faktor kunci: inadequate risk management. Seorang ahli trading berpengalaman menyatakan, 'Dilikuidasi bukanlah kesalahan pasar, tetapi merupakan risiko yang ditanamkan oleh trader itu sendiri.' Lalu, apa yang menyebabkan situasi berbahaya ini?
Pertama, penggunaan leverage tinggi secara berlebihan adalah salah satu penyebab utama Dilikuidasi. Sebagian besar trader pemula sering kali tertarik pada potensi keuntungan besar yang ditawarkan oleh leverage tinggi, namun mengabaikan risiko besar yang terkandung di dalamnya. Sebagai contoh, pada leverage 100 kali, hanya 1% fluktuasi harga yang berlawanan dapat menyebabkan akun nol. Sebaliknya, dengan menggunakan leverage 5 kali, harga dapat memiliki ruang fluktuasi 20%, yang secara signifikan mengurangi kemungkinan Dilikuidasi.
Kedua, kurangnya strategi stop-loss yang efektif juga merupakan masalah serius. Data menunjukkan bahwa pada penurunan pasar pada 12 Maret 2024, hingga 78% akun yang dilikuidasi memiliki ciri umum: bahkan ketika kerugian melebihi 5%, mereka tidak menetapkan stop-loss. Praktik ini setara dengan membiarkan risiko meluas tanpa batas, yang akhirnya menyebabkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki.
Bagi para trader yang ingin bertahan dalam jangka panjang di pasar Aset Kripto, sangat penting untuk membangun sistem manajemen risiko yang baik. Ini termasuk penggunaan leverage yang wajar, penetapan titik stop loss yang tepat, diversifikasi investasi, dan pembelajaran terus-menerus tentang dinamika pasar. Hanya dengan benar-benar menghargai dan mempraktikkan pengendalian risiko, seseorang dapat tetap tidak terkalahkan di pasar yang sangat fluktuatif ini.
Ingat, keberhasilan dalam trading tidak hanya terletak pada keuntungan, tetapi juga pada bagaimana cara efektif mengelola risiko. Dalam mengejar pengembalian yang tinggi, kita juga harus selalu waspada terhadap risiko potensial, itulah kebijaksanaan trading yang sebenarnya.