Kehancuran Keuangan Iran Menyoroti Daya Tarik Bitcoin yang Semakin Meningkat

Kehancuran Keuangan Iran Menyoroti Daya Tarik Bitcoin yang Semakin Besar

  • 27 Oktober 2025
  • |
  • 09:00

Sektor keuangan Iran telah memasuki fase baru ketidakstabilan setelah Bank Sentral secara resmi menyatakan Bank Ayandeh bangkrut, mentransfer asetnya ke Bank Melli milik negara.

Langkah tersebut secara efektif menasionalisasi apa yang pernah menjadi salah satu pemberi pinjaman swasta terbesar di negara itu dan mengungkapkan skala kerugian yang telah terakumulasi selama bertahun-tahun.

Intervensi Bank Sentral dan Dampaknya

Ayandeh, yang didirikan pada tahun 2012 dan mengoperasikan lebih dari 270 cabang, telah mengakumulasi kerugian sekitar $5,2 miliar dan $3 miliar dalam utang, menurut data dari Asharq Al-Awsat. Intervensi Bank Sentral bertujuan untuk mencegah penularan yang lebih luas dalam sistem yang sudah rapuh yang dilanda inflasi tinggi, tekanan sanksi, dan rial yang terdepresiasi.

Pejabat menyatakan bahwa dana deposan akan tetap aman di bawah jaminan Melli Bank, tetapi kepercayaan publik telah menurun tajam. Antrian panjang dilaporkan di lokasi Ayandeh di Teheran dan kota-kota lainnya, mencerminkan kekhawatiran luas bahwa batas pembayaran kembali dan proses asuransi yang lambat dapat menunda akses ke simpanan.

Kerangka asuransi simpanan Iran hanya melindungi hingga 1 miliar rials — sekitar $930 — per akun, dengan kompensasi yang sering kali memakan waktu bertahun-tahun. Para deposan yang memegang saldo lebih besar kini menghadapi risiko penghapusan yang signifikan.

Kelemahan Tata Kelola dan Ketegangan Struktural

Kegagalan Bank Ayandeh telah dikaitkan dengan praktik pemberian pinjaman yang buruk, termasuk paparan kredit yang luas terhadap perusahaan yang terkait dengan politik. Di antara komitmen terbesarnya adalah kompleks Iran Mall, sebuah pengembangan yang berbeban utang yang berjuang di bawah biaya proyek yang membengkak dan hasil yang lemah.

Episode ini menekankan kerentanan jaringan perbankan Iran, di mana proyek yang terkait dengan negara dan arus modal asing yang terbatas telah memperburuk kekurangan likuiditas. Ekonomi, yang sudah menyusut di bawah sanksi yang diperbarui, terus mengalami tekanan inflasi dan resesi secara bersamaan — kombinasi yang telah mendorong pemberi pinjaman swasta ke dalam wilayah yang semakin tidak stabil.

Paralel Global

Krisis perbankan Iran mencerminkan kelemahan yang lebih luas dalam sistem keuangan global. Di Amerika Serikat, serangkaian kegagalan bank regional pada tahun 2023 — termasuk Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan First Republic Bank — menunjukkan betapa cepatnya kepercayaan deposan dapat menguap di lingkungan suku bunga tinggi dan neraca yang tidak seimbang.

Meskipun regulator AS menstabilkan pasar dengan menjamin simpanan, tes stres selanjutnya dan data industri menunjukkan bahwa pemberi pinjaman yang lebih kecil tetap berada di bawah tekanan. Menurut analisis terbaru, bank regional terus menghadapi meningkatnya wanprestasi, biaya pendanaan yang lebih tinggi, dan buffer modal yang tipis meskipun cadangan telah meningkat.

Di kedua ekonomi maju dan berkembang, pola ini konsisten: ketika kepercayaan melemah, tekanan likuiditas mengikuti, sering memaksa konsolidasi atau intervensi negara.

Perdebatan yang Lebih Luas: Kedaulatan Finansial

Peristiwa seperti keruntuhan Ayandeh telah menghidupkan kembali diskusi tentang risiko pihak ketiga dan otonomi finansial. Sistem deposito tradisional bergantung pada jaminan terpusat yang dapat gagal selama krisis. Sebaliknya, aset terdesentralisasi seperti Bitcoin beroperasi tanpa perantara kustodian, memungkinkan pengguna untuk mempertahankan kontrol langsung atas kepemilikan mereka.

Para pendukung Bitcoin berargumen bahwa arsitektur semacam itu menawarkan perlindungan terhadap inflasi dan default bank, terutama di yurisdiksi di mana asuransi simpanan atau stabilitas mata uang tidak dapat diandalkan. Meskipun volatilitas tetap menjadi penghalang utama bagi adopsi institusi, episode stres perbankan sistemik terus memperkuat persepsi aset terdesentralisasi sebagai bentuk jaminan keuangan alternatif daripada spekulasi.

Pandangan

Otoritas Iran menghadapi tantangan ganda untuk menstabilkan kepercayaan pada sistem perbankan dan mengatasi masalah struktural yang menyebabkan kegagalan Ayandeh. Bagi investor global, episode ini menjadi studi kasus lain tentang bagaimana fragilitas perbankan modern tidak terbatas pada geografi atau politik.

Ketika kepercayaan publik terhadap jaminan simpanan melemah — baik di Teheran maupun New York — daya tarik aset yang ada di luar infrastruktur keuangan tradisional pasti meningkat.

BTC1.71%
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)