Dalam waktu dekat, perhatian pasar keuangan tertuju pada kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Berdasarkan data dari Chicago Mercantile Exchange, probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober mencapai 96,7%. Ekspektasi ini telah memicu reaksi di berbagai pasar, terutama di pasar cryptocurrency.
Pembentukan ekspektasi pemotongan suku bunga ini didasarkan pada data ekonomi terbaru. Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan September meningkat 3% secara tahunan, sedikit di bawah perkiraan 3,1%. Sementara itu, CPI inti hanya naik 0,2% secara bulanan, menunjukkan bahwa tekanan inflasi mungkin sedang mereda. Namun, yang lebih mencolok adalah tanda-tanda kelemahan pasar tenaga kerja. Jumlah pekerjaan non-pertanian bulan Agustus hanya bertambah 22.000, jauh di bawah data bulan Juli. Selain itu, data ketenagakerjaan selama setahun terakhir direvisi turun, mengurangi 911.000 posisi pekerjaan.
Menghadapi tekanan inflasi yang berkurang dan tekanan di pasar tenaga kerja, Federal Reserve mungkin akan melakukan pemotongan suku bunga untuk mendukung ekonomi. Ekspektasi ini telah memicu reaksi di berbagai pasar. Di bidang cryptocurrency, Bitcoin sempat melonjak lebih dari 6%, mendorong kenaikan seluruh pasar. Logika di balik reaksi ini adalah, setelah pemotongan suku bunga, likuiditas pasar meningkat dan suku bunga deposito bank menurun, yang dapat mendorong investor mengalihkan dana ke aset kripto dengan hasil tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum.
Namun, reaksi ini tidak terbatas pada pasar cryptocurrency. Tiga indeks utama saham AS juga mencapai rekor tertinggi, dolar AS melemah, dan harga emas naik. Fenomena ini secara esensial mencerminkan taruhan berbagai jenis dana terhadap "siklus pelonggaran" yang akan datang. Dalam konteks ini, pasar cryptocurrency sebagai indikator preferensi risiko mungkin akan terus menarik perhatian investor.
Meskipun demikian, investor tetap harus berhati-hati. Keputusan kebijakan Federal Reserve masih mengandung ketidakpastian, dan reaksi pasar dapat berfluktuasi. Selain itu, karakteristik risiko tinggi dari pasar cryptocurrency sendiri tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, di tengah peluang pertumbuhan baru yang mungkin muncul, investor perlu menimbang risiko dan imbal hasil secara bijaksana untuk membuat keputusan investasi yang cerdas.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dalam waktu dekat, perhatian pasar keuangan tertuju pada kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Berdasarkan data dari Chicago Mercantile Exchange, probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober mencapai 96,7%. Ekspektasi ini telah memicu reaksi di berbagai pasar, terutama di pasar cryptocurrency.
Pembentukan ekspektasi pemotongan suku bunga ini didasarkan pada data ekonomi terbaru. Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan September meningkat 3% secara tahunan, sedikit di bawah perkiraan 3,1%. Sementara itu, CPI inti hanya naik 0,2% secara bulanan, menunjukkan bahwa tekanan inflasi mungkin sedang mereda. Namun, yang lebih mencolok adalah tanda-tanda kelemahan pasar tenaga kerja. Jumlah pekerjaan non-pertanian bulan Agustus hanya bertambah 22.000, jauh di bawah data bulan Juli. Selain itu, data ketenagakerjaan selama setahun terakhir direvisi turun, mengurangi 911.000 posisi pekerjaan.
Menghadapi tekanan inflasi yang berkurang dan tekanan di pasar tenaga kerja, Federal Reserve mungkin akan melakukan pemotongan suku bunga untuk mendukung ekonomi. Ekspektasi ini telah memicu reaksi di berbagai pasar. Di bidang cryptocurrency, Bitcoin sempat melonjak lebih dari 6%, mendorong kenaikan seluruh pasar. Logika di balik reaksi ini adalah, setelah pemotongan suku bunga, likuiditas pasar meningkat dan suku bunga deposito bank menurun, yang dapat mendorong investor mengalihkan dana ke aset kripto dengan hasil tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum.
Namun, reaksi ini tidak terbatas pada pasar cryptocurrency. Tiga indeks utama saham AS juga mencapai rekor tertinggi, dolar AS melemah, dan harga emas naik. Fenomena ini secara esensial mencerminkan taruhan berbagai jenis dana terhadap "siklus pelonggaran" yang akan datang. Dalam konteks ini, pasar cryptocurrency sebagai indikator preferensi risiko mungkin akan terus menarik perhatian investor.
Meskipun demikian, investor tetap harus berhati-hati. Keputusan kebijakan Federal Reserve masih mengandung ketidakpastian, dan reaksi pasar dapat berfluktuasi. Selain itu, karakteristik risiko tinggi dari pasar cryptocurrency sendiri tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, di tengah peluang pertumbuhan baru yang mungkin muncul, investor perlu menimbang risiko dan imbal hasil secara bijaksana untuk membuat keputusan investasi yang cerdas.