Baru-baru ini, hubungan China-Amerika mengalami pergeseran dramatis. Hanya setengah bulan yang lalu, kedua negara berada di ambang perang dagang, Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 150% untuk barang-barang China, pasar global terasa seperti berjalan di atas es tipis. Namun, situasinya berbalik dengan cepat, kedua negara tiba-tiba mengumumkan pencapaian rekonsiliasi bersejarah, dan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan tiba-tiba berhenti.
Kabar baik yang signifikan ini seharusnya mendorong harga Bitcoin untuk menembus batas 120 ribu dolar AS, tetapi kenyataannya tidak demikian. Fenomena yang tidak biasa ini memicu diskusi luas di kalangan investor cryptocurrency. Apakah pasar sudah mengantisipasi ekspektasi ini, atau ada faktor lain yang berperan?
Ada analisis yang berpendapat, selain meredanya hubungan perdagangan, para investor juga sedang memantau faktor kunci lainnya, seperti arah kebijakan moneter Federal Reserve, pergerakan investor institusi, dan sebagainya. Faktor-faktor ini secara bersama-sama mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.
Selain itu, volatilitas pasar cryptocurrency terus menjadi perhatian. Meskipun perbaikan hubungan China-AS adalah sinyal positif, tampaknya para investor masih menunggu, menantikan munculnya faktor-faktor yang lebih pasti.
Secara keseluruhan, Bitcoin gagal menembus batas 120.000 dolar, mencerminkan kompleksitas pasar cryptocurrency. Ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor geopolitik, tetapi juga terkait erat dengan kebijakan ekonomi global, sentimen pasar, dan berbagai faktor lainnya. Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini secara menyeluruh, bukan hanya mengandalkan satu kejadian untuk memprediksi arah pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TokenRationEater
· 14jam yang lalu
Tidak ada yang mengurus pemegang kepala yang melakukan dumping ya
Lihat AsliBalas0
ShamedApeSeller
· 10-26 21:45
Biar pasar menyentuh dasar.
Lihat AsliBalas0
FOMOSapien
· 10-26 21:41
Sekali lagi para politikus mempermainkan kita investor ritel
Baru-baru ini, hubungan China-Amerika mengalami pergeseran dramatis. Hanya setengah bulan yang lalu, kedua negara berada di ambang perang dagang, Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 150% untuk barang-barang China, pasar global terasa seperti berjalan di atas es tipis. Namun, situasinya berbalik dengan cepat, kedua negara tiba-tiba mengumumkan pencapaian rekonsiliasi bersejarah, dan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan tiba-tiba berhenti.
Kabar baik yang signifikan ini seharusnya mendorong harga Bitcoin untuk menembus batas 120 ribu dolar AS, tetapi kenyataannya tidak demikian. Fenomena yang tidak biasa ini memicu diskusi luas di kalangan investor cryptocurrency. Apakah pasar sudah mengantisipasi ekspektasi ini, atau ada faktor lain yang berperan?
Ada analisis yang berpendapat, selain meredanya hubungan perdagangan, para investor juga sedang memantau faktor kunci lainnya, seperti arah kebijakan moneter Federal Reserve, pergerakan investor institusi, dan sebagainya. Faktor-faktor ini secara bersama-sama mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.
Selain itu, volatilitas pasar cryptocurrency terus menjadi perhatian. Meskipun perbaikan hubungan China-AS adalah sinyal positif, tampaknya para investor masih menunggu, menantikan munculnya faktor-faktor yang lebih pasti.
Secara keseluruhan, Bitcoin gagal menembus batas 120.000 dolar, mencerminkan kompleksitas pasar cryptocurrency. Ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor geopolitik, tetapi juga terkait erat dengan kebijakan ekonomi global, sentimen pasar, dan berbagai faktor lainnya. Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini secara menyeluruh, bukan hanya mengandalkan satu kejadian untuk memprediksi arah pasar.