Polygon CDK(套件 pengembangan rantai) memberikan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada pengembang L2. Namun, ketika sebuah rantai CDK memilih bergabung dengan AggLayer (lapisan agregasi), secara praktis ia menyerahkan kedaulatan penyelesaian kepada "persekutuan" tersebut. Hal ini menimbulkan masalah tata kelola yang mendasar: jika badan pengelola pusat AggLayer (yaitu tata kelola Pilar 1 yang dikendalikan oleh pemegang token POL) menjadi tidak dapat diterima, apakah rantai CDK memiliki hak untuk "keluar dari persekutuan"?
Jawabannya adalah ya. Rantai CDK, terutama yang menggunakan mode Rollup, mempertahankan hak akhir untuk "keluar kedaulatan"—yaitu melakukan fork terhadap AggLayer. Mekanisme ini dimungkinkan berkat sifat sumber terbuka dari kontrak pintar L1 CDK dan AggLayer.
Bayangkan sebuah skenario, jika pengelolaan AggLayer_V1 menjadi tidak dapat diterima, sekelompok rantai CDK yang tidak puas (misalnya 100 rantai) dapat membentuk "Aliansi Pemberontak" dan melakukan "kemerdekaan teknologi". Langkah-langkahnya meliputi:
1. Fork: menyalin kontrak pintar L1 AggLayer dan menyebarkannya sebagai kontrak L1 baru (AggLayer_V2_Rebel). 2. Pengalihan: 100 rantai CDK tersebut melakukan upgrade secara bersamaan, mengarahkan aliran data dan interaksi mereka ke AggLayer_V2_Rebel yang baru.
Mekanisme ini memastikan bahwa rantai CDK dapat menikmati manfaat skala dan efisiensi dari persekutuan, sambil tetap mempertahankan kedaulatan akhir mereka. Ini mencerminkan keseimbangan yang halus antara desentralisasi dan efisiensi dalam dunia blockchain, serta menyediakan model tata kelola yang penuh wawasan untuk ekosistem multi-rantai di masa depan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MidnightMEVeater
· 13jam yang lalu
Selamat pagi semuanya, Makan siang akan mulai disajikan pukul 2 dini hari. Mari kita goreng pemberontak federasi di piring fork.
Polygon CDK(套件 pengembangan rantai) memberikan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada pengembang L2. Namun, ketika sebuah rantai CDK memilih bergabung dengan AggLayer (lapisan agregasi), secara praktis ia menyerahkan kedaulatan penyelesaian kepada "persekutuan" tersebut. Hal ini menimbulkan masalah tata kelola yang mendasar: jika badan pengelola pusat AggLayer (yaitu tata kelola Pilar 1 yang dikendalikan oleh pemegang token POL) menjadi tidak dapat diterima, apakah rantai CDK memiliki hak untuk "keluar dari persekutuan"?
Jawabannya adalah ya. Rantai CDK, terutama yang menggunakan mode Rollup, mempertahankan hak akhir untuk "keluar kedaulatan"—yaitu melakukan fork terhadap AggLayer. Mekanisme ini dimungkinkan berkat sifat sumber terbuka dari kontrak pintar L1 CDK dan AggLayer.
Bayangkan sebuah skenario, jika pengelolaan AggLayer_V1 menjadi tidak dapat diterima, sekelompok rantai CDK yang tidak puas (misalnya 100 rantai) dapat membentuk "Aliansi Pemberontak" dan melakukan "kemerdekaan teknologi". Langkah-langkahnya meliputi:
1. Fork: menyalin kontrak pintar L1 AggLayer dan menyebarkannya sebagai kontrak L1 baru (AggLayer_V2_Rebel).
2. Pengalihan: 100 rantai CDK tersebut melakukan upgrade secara bersamaan, mengarahkan aliran data dan interaksi mereka ke AggLayer_V2_Rebel yang baru.
Mekanisme ini memastikan bahwa rantai CDK dapat menikmati manfaat skala dan efisiensi dari persekutuan, sambil tetap mempertahankan kedaulatan akhir mereka. Ini mencerminkan keseimbangan yang halus antara desentralisasi dan efisiensi dalam dunia blockchain, serta menyediakan model tata kelola yang penuh wawasan untuk ekosistem multi-rantai di masa depan.