Pada September 2024, sebuah gelombang opini publik melanda industri makanan dan minuman, menyebabkan ekspektasi penurunan harga saham Xibei secara signifikan. Krisis kali ini tidak hanya menjadi contoh klasik kegagalan hubungan masyarakat, tetapi juga mencerminkan masalah yang terakumulasi dalam perusahaan dalam jangka waktu yang lama.
Inti dari peristiwa ini adalah cara pendiri Xibei, Jia Guolong, menangani krisis. Menghadapi kritik dari konsumen, ia mengambil serangkaian langkah tanggapan yang tidak tepat, termasuk jawaban yang keras, tuntutan emosional, dan strategi penurunan harga, langkah-langkah ini tidak hanya tidak meredakan situasi, tetapi malah memperburuk krisis.
Cara Jie Guolong dalam menangani masalah berasal dari pengalaman kewirausahaannya. Dari usaha kecil hingga membangun kerajaan restoran dengan pendapatan 6,2 miliar, dia selalu memegang sikap yang tegas dan percaya diri. Karakteristik ini memang berperan positif selama periode pertumbuhan cepat perusahaan, membantu Xibei untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan di pasar yang sangat kompetitif.
Namun, ketika menghadapi opini publik di internet, cara ini justru berlawanan dengan harapan. Untuk kritik terhadap seorang tokoh terkenal, Jia Guolong memilih untuk melawan secara langsung, bahkan mengancam akan mengambil tindakan hukum. Dia salah memahami ketidakpuasan konsumen biasa sebagai serangan terorganisir, dan mengumpulkan seluruh karyawan untuk melakukan mobilisasi, reaksi berlebihan ini justru memicu lebih banyak perhatian dan kritik.
Lebih penting lagi, pemahaman Jia Guolong tentang hukum penyebaran internet sangat kurang. Dia meremehkan pengaruh opini publik di dunia maya dan gagal memahami serta merespons pola perilaku pengguna internet dengan benar. Kesalahan penilaian terhadap lingkungan media baru ini menyebabkan krisis semakin memburuk.
Peristiwa ini memberikan pelajaran berharga bagi industri restoran dan semua perusahaan. Ini mengungkapkan keterampilan manajemen dan kemampuan respons krisis baru yang perlu dimiliki oleh pemimpin bisnis di era digital. Pada saat yang sama, ini juga menyoroti pentingnya budaya perusahaan yang selalu mengikuti perkembangan zaman, serta perlunya sikap terbuka dan rendah hati saat menghadapi kritik publik.
Akhirnya, krisis ini tidak hanya mempengaruhi kinerja pasar Xibei, tetapi juga membunyikan alarm untuk seluruh industri. Ini mengingatkan para pengusaha bahwa dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, kemampuan beradaptasi dan belajar sama pentingnya dengan pengalaman sukses yang melekat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RetroHodler91
· 13jam yang lalu
Untung saya menjual saham Xibei bulan lalu.
Lihat AsliBalas0
LayerZeroHero
· 13jam yang lalu
Jadi memang tidak bisa melakukan public relations, ya?
Lihat AsliBalas0
MidnightTrader
· 13jam yang lalu
Hei, ada lagi bos yang mengalami kegagalan besar? Hubungan masyarakatnya belum siap tapi sudah mulai.
Pada September 2024, sebuah gelombang opini publik melanda industri makanan dan minuman, menyebabkan ekspektasi penurunan harga saham Xibei secara signifikan. Krisis kali ini tidak hanya menjadi contoh klasik kegagalan hubungan masyarakat, tetapi juga mencerminkan masalah yang terakumulasi dalam perusahaan dalam jangka waktu yang lama.
Inti dari peristiwa ini adalah cara pendiri Xibei, Jia Guolong, menangani krisis. Menghadapi kritik dari konsumen, ia mengambil serangkaian langkah tanggapan yang tidak tepat, termasuk jawaban yang keras, tuntutan emosional, dan strategi penurunan harga, langkah-langkah ini tidak hanya tidak meredakan situasi, tetapi malah memperburuk krisis.
Cara Jie Guolong dalam menangani masalah berasal dari pengalaman kewirausahaannya. Dari usaha kecil hingga membangun kerajaan restoran dengan pendapatan 6,2 miliar, dia selalu memegang sikap yang tegas dan percaya diri. Karakteristik ini memang berperan positif selama periode pertumbuhan cepat perusahaan, membantu Xibei untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan di pasar yang sangat kompetitif.
Namun, ketika menghadapi opini publik di internet, cara ini justru berlawanan dengan harapan. Untuk kritik terhadap seorang tokoh terkenal, Jia Guolong memilih untuk melawan secara langsung, bahkan mengancam akan mengambil tindakan hukum. Dia salah memahami ketidakpuasan konsumen biasa sebagai serangan terorganisir, dan mengumpulkan seluruh karyawan untuk melakukan mobilisasi, reaksi berlebihan ini justru memicu lebih banyak perhatian dan kritik.
Lebih penting lagi, pemahaman Jia Guolong tentang hukum penyebaran internet sangat kurang. Dia meremehkan pengaruh opini publik di dunia maya dan gagal memahami serta merespons pola perilaku pengguna internet dengan benar. Kesalahan penilaian terhadap lingkungan media baru ini menyebabkan krisis semakin memburuk.
Peristiwa ini memberikan pelajaran berharga bagi industri restoran dan semua perusahaan. Ini mengungkapkan keterampilan manajemen dan kemampuan respons krisis baru yang perlu dimiliki oleh pemimpin bisnis di era digital. Pada saat yang sama, ini juga menyoroti pentingnya budaya perusahaan yang selalu mengikuti perkembangan zaman, serta perlunya sikap terbuka dan rendah hati saat menghadapi kritik publik.
Akhirnya, krisis ini tidak hanya mempengaruhi kinerja pasar Xibei, tetapi juga membunyikan alarm untuk seluruh industri. Ini mengingatkan para pengusaha bahwa dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, kemampuan beradaptasi dan belajar sama pentingnya dengan pengalaman sukses yang melekat.