Baru-baru ini, di dalam dan luar dunia keuangan, ada fenomena yang sedang ramai dibicarakan: raksasa keuangan tradisional (TradFi) sedang mempercepat penempatan mereka di bidang keuangan desentralisasi (DeFi). Di antaranya, langkah-langkah dari pertukaran aset kripto Amerika Coinbase dan bank regulasi besar Eropa, Société Générale, sangat mencolok.

Kedua lembaga besar ini telah mengarahkan perhatian mereka kepada Morpho saat memilih infrastruktur pinjaman DeFi. Layanan peminjaman aset kripto Coinbase memilih Morpho sebagai dukungan backend, sementara divisi kripto Société Générale, SG-FORGE, juga menjadikan Morpho sebagai infrastruktur pinjaman DeFi mereka.

Pilihan ini memicu pemikiran di industri: mengapa Morpho menonjol, bukan protokol pinjaman lama yang lebih terkenal dan memiliki total nilai terkunci (TVL) lebih tinggi seperti Aave atau Compound? Ini mencerminkan pertimbangan mendalam lembaga tentang kepatuhan dan pengendalian risiko.

Untuk lembaga keuangan yang sangat diatur seperti Société Générale, mereka menghadapi persyaratan regulasi yang ketat dan standar operasional yang tinggi. Ini berarti mereka tidak dapat dan tidak akan dengan mudah menginvestasikan sejumlah besar dana ke dalam protokol DeFi yang anonim, yang dikelola oleh komunitas, dan mungkin mengandung berbagai aset berisiko tinggi.

Kebangkitan Morpho tampaknya memberikan solusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan institusi-institusi ini. Ini tidak hanya mencerminkan evolusi yang terus berlangsung dalam ekosistem Keuangan Desentralisasi, tetapi juga mencerminkan perhatian berkelanjutan lembaga keuangan TradFi terhadap manajemen risiko dan kepatuhan sambil mengadopsi inovasi.

Seiring dengan semakin banyak raksasa TradFi masuk ke bidang Keuangan Desentralisasi, kita mungkin akan melihat lebih banyak protokol inovatif seperti Morpho muncul. Tren ini tidak hanya mendorong integrasi antara Keuangan Desentralisasi dan TradFi, tetapi juga menyuntikkan energi baru untuk pengembangan seluruh ekosistem keuangan kripto.

Namun, fenomena ini juga menimbulkan beberapa masalah: dengan masuknya dana institusi, apakah DeFi akan menghadapi risiko penurunan tingkat desentralisasi? Bagaimana cara memenuhi kebutuhan institusi sambil mempertahankan nilai inti DeFi? Ini semua adalah masalah yang perlu dipikirkan dan dipecahkan secara mendalam oleh industri.

Bagaimanapun, kasus Morpho dengan jelas menunjukkan bahwa Keuangan Desentralisasi sedang berkembang ke arah yang lebih matang dan lebih mampu memenuhi kebutuhan keuangan mainstream. Ini mungkin menandakan bahwa jurang antara Keuangan Desentralisasi dan TradFi sedang perlahan-lahan menyempit, dan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan lebih beragam sedang terbentuk.