Doge adalah sebutan populer untuk Dogecoin, cryptocurrency yang diluncurkan pada tahun 2013 dan awalnya terinspirasi dari meme “Shiba Inu”. Meski bermula sebagai lelucon, Doge dengan cepat memperoleh popularitas besar di komunitas kripto. Karakteristik utamanya meliputi kecepatan pembentukan blok, komunitas pengguna yang aktif, dan pasokan beredar yang besar. Banyak pengguna memanfaatkan Doge untuk micro-tipping dan berbagai interaksi online.
Jadi, saat Anda menemukan istilah “Doge”, pahami bahwa itu hanyalah cara informal untuk menyebut Dogecoin.

Grafik: https://www.gate.com/trade/DOGE_USDT
Saat ini, Doge diperdagangkan di kisaran $0,20. Data pasar terbaru menunjukkan:
Support utama Doge saat ini berada di sekitar $0,19. Jika harga turun di bawah level ini, risiko penurunan lanjutan bisa terjadi. Resistance saat ini ada di kisaran $0,23–$0,25; breakout di atas rentang ini dapat memicu tren naik baru.
Pada Agustus 2025, Doge mencatat pembelian berskala besar lebih dari $200 juta, menandakan aktivitas whale yang terpusat. Hal ini menunjukkan pasar digerakkan bukan hanya oleh trader ritel, tetapi juga oleh modal institusi yang signifikan.
Sebagai salah satu meme coin terkemuka, harga Doge sering bergerak berdasarkan sentimen—seperti hype komunitas atau dukungan selebriti—bukan pada fundamental proyek tradisional. Ketika koin utama seperti Bitcoin mendorong pasar crypto secara keseluruhan, Doge sering ikut terdorong oleh momentum tersebut.
Jika Anda baru di pasar, pertimbangkan langkah berikut:
Pada harga sekitar $0,20 saat ini, Doge menonjol di antara meme coin berkat tingkat pengakuan dan likuiditas yang tinggi. Doge bisa menjadi cara menarik untuk berpartisipasi, namun Anda tetap perlu berhati-hati. Jika Anda adalah pemula crypto yang ingin “mencoba peruntungan”, Doge menawarkan hambatan masuk yang relatif rendah. Namun, jika Anda mencari nilai teknis jangka panjang atau proyek “blue-chip” berikutnya, sebaiknya evaluasi lebih lanjut utilitas dan potensi inovasi Doge. Pada akhirnya, kuncinya adalah mengetahui jumlah investasi, memahami risiko yang ada, dan menghindari mengejar lonjakan harga secara membabi buta.





