Demi memperkuat stabilitas keuangan, TORA mengumumkan penerapan batas maksimum kepemilikan 5% atas arus dana yang akan berlaku mulai 2025. Langkah strategis ini sejalan dengan kebijakan pengendalian fiskal yang lebih luas dan menegaskan komitmen TORA dalam menjaga ekosistem keuangan yang stabil dan aman. Kebijakan baru ini bertujuan mengurangi risiko akibat pergerakan dana dalam jumlah besar serta memastikan distribusi aset yang lebih merata di jaringan TORA.
Untuk menggambarkan dampak kebijakan ini, berikut adalah perbandingan sistem saat ini dengan perubahan yang akan diterapkan:
| Aspek | Sistem Saat Ini | Sistem 2025 dengan Batas 5% |
|---|---|---|
| Maksimum Kepemilikan | Tidak terbatas | 5% dari total arus dana |
| Tingkat Risiko | Lebih tinggi | Lebih rendah |
| Distribusi Aset | Berpotensi terkonsentrasi | Lebih merata |
| Volatilitas Pasar | Berpotensi lebih tinggi | Diperkirakan menurun |
Batas baru ini diharapkan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih stabil dengan mencegah konsentrasi dana berlebihan pada satu entitas atau akun. Dengan kebijakan ini, TORA berupaya menekan risiko manipulasi pasar dan penarikan besar-besaran yang dapat mengguncang stabilitas platform. Batas 5% juga mendorong partisipasi lebih luas, berpotensi meningkatkan likuiditas dan menciptakan struktur pasar yang lebih kokoh.
Mekanisme yang mematuhi regulasi untuk kustodian cadangan aset sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan stabilitas dalam ekosistem kripto. Lembaga keuangan yang menyediakan layanan penyimpanan aset kripto wajib mematuhi peraturan ketat, seperti Bank Secrecy Act dan ketentuan Anti-Money Laundering (BSA/AML). Mekanisme ini melibatkan penyediaan cadangan aset sesuai tingkat risiko serta penerapan kebijakan kustodian yang memadai. Kerangka regulasi khusus, seperti MiCA dari Uni Eropa dan kerangka stablecoin MAS di Singapura, memberikan pedoman bagi transparansi kustodian aset.
Demi menjamin kepatuhan dan keamanan, bank perlu menerapkan perlindungan yang kuat terhadap ancaman spesifik blockchain, termasuk risiko celah smart contract, serangan phishing yang menyasar private key, dan eksploitasi wallet. Selain itu, lembaga keuangan wajib menjalankan Program Identifikasi Pelanggan (CIP), melakukan pemantauan transaksi secara berkelanjutan, serta memenuhi kewajiban pelaporan aktivitas mencurigakan.
Tabel berikut menampilkan kerangka regulasi utama beserta fokus utamanya:
| Kerangka | Yurisdiksi | Fokus Utama |
|---|---|---|
| GENIUS Act | Amerika Serikat | Transparansi cadangan, perlindungan insolvensi, kepatuhan BSA |
| MiCA | Uni Eropa | Otorisasi tingkat UE, rezim pengungkapan |
| MAS | Singapura | Dukungan cadangan penuh, transparansi pengungkapan |
Mekanisme regulasi ini tidak hanya melindungi investor tetapi juga mendorong inovasi di sektor aset kripto. Seiring perkembangan industri, otoritas regulasi terus menyempurnakan kebijakan agar praktik kustodian tetap transparan, aman, dan patuh terhadap standar yang terus berkembang.
On-chain analytics menghadirkan wawasan bernilai tentang sirkulasi dan relasi wallet token TORA. Sebagai token BEP-20 di BNB Smart Chain, TORA memiliki suplai total 1 miliar token. Data terbaru menunjukkan jumlah pasangan perdagangan aktif terbatas, hanya 6 pasar yang saat ini mendukung perdagangan TORA. Minimnya venue perdagangan ini dapat mengindikasikan konsentrasi likuiditas pada token tersebut.
Sirkulasi token TORA dapat dianalisis dari volume transaksi dan aktivitas wallet. Data terkini memperlihatkan lonjakan aktivitas perdagangan dengan volume perdagangan 24 jam mencapai $10.934.082,79 atau naik 32,18%. Lonjakan ini menandakan minat serta likuiditas TORA yang semakin meningkat.
Untuk memahami distribusi token dan relasi wallet, berikut data yang dapat dianalisis:
| Metrik | Nilai |
|---|---|
| Suplai Beredar | 1.000.000.000 TORA |
| Kapitalisasi Pasar | $9.533.237,38 |
| Perubahan Harga 24h | +108,35% |
| PASANGAN Perdagangan Aktif | 6 |
Kenaikan harga tajam sebesar 108,35% dalam 24 jam, bersamaan dengan lonjakan volume perdagangan, menandakan periode volatilitas tinggi dan minat pasar yang kuat. Namun, kapitalisasi pasar yang masih rendah memperlihatkan TORA masih pada tahap awal adopsi dan berpotensi mengalami fluktuasi harga besar seiring perkembangan pasar.
Donald Trump crypto coin, bernama $MAGA, merupakan token berbasis Ethereum yang diluncurkan pada Januari 2025. Token ini dikaitkan dengan Trump dan digunakan dalam budaya meme oleh kreator anonim.
Toracoin digunakan untuk membeli konten digital dan koleksi di platform Jepang seperti Fantia dan Toranoana, yang melayani komunitas penggemar anime, manga, serta merchandise terkait.
OMNI memiliki potensi 1000x yang besar jika volume Ethereum Layer-2 terus tumbuh. Prediksi ini didasarkan pada adopsi awal dan narasi pasar yang berkembang. Pada 2025, OMNI dipandang sebagai bintang baru yang menonjol.
Elon Musk tidak memiliki cryptocurrency sendiri. Namun, ia sangat dikaitkan dengan Dogecoin (DOGE) dan sering menyebutnya sebagai 'the people's crypto'.
Bagikan
Konten