Kebijakan moneter Federal Reserve sangat memengaruhi volatilitas pasar cryptocurrency. Ketika The Fed menyesuaikan suku bunga atau menjalankan pelonggaran maupun pengetatan kuantitatif, langkah tersebut langsung berdampak pada likuiditas pasar dan selera risiko investor, yang pada akhirnya memengaruhi harga kripto. Misalnya, di periode kebijakan moneter ekspansif seperti tahun 2020-2021 ketika suku bunga mendekati nol, pasar kripto mengalami lonjakan luar biasa. Sebaliknya, ketika The Fed mulai menaikkan suku bunga secara agresif untuk menahan inflasi tinggi, Bitcoin anjlok lebih dari 60%, menandakan korelasi kuat antara kebijakan The Fed dan sentimen pasar kripto.
Keterkaitan ini tercermin pada data berikut:
| Kebijakan The Fed | Suku Bunga | Perubahan Harga Bitcoin |
|---|---|---|
| Ekspansif | Mendekati 0% | +300% (2020-2021) |
| Pengetatan | 4,5% - 4,75% | -60% (2022) |
Dampak keputusan The Fed tak hanya sebatas fluktuasi harga. Suku bunga AS yang lebih tinggi dan pengetatan kuantitatif menekan likuiditas pasar secara menyeluruh, sehingga memicu peningkatan volatilitas pada aset kripto. Kondisi ini sangat terasa di tengah ketidakpastian ekonomi, ketika Bitcoin sering menjadi tujuan utama modal di pasar kripto karena investor mencari aset safe haven.
Data inflasi kini menjadi faktor kunci yang menggerakkan harga cryptocurrency, khususnya Bitcoin. Tren pasar 2025 menegaskan korelasi yang kuat antara indikator inflasi dan volatilitas kripto. Sebagai contoh, saat Consumer Price Index (CPI) turun menjadi 2,8% pada Februari 2025, Bitcoin melonjak 2% hingga mencapai $82.000. Hubungan terbalik ini dapat dilihat pada tabel berikut:
| Indikator Inflasi | Perubahan | Pergerakan Harga Bitcoin |
|---|---|---|
| CPI | -2,8% | +2% |
Dampak data inflasi juga terasa melampaui fluktuasi harga jangka pendek. Investor institusional kerap menyesuaikan portofolio kripto mereka menjelang pengumuman CPI, menandakan strategi berbasis dinamika inflasi. Selain itu, 66% pengguna ritel menilai aset digital sebagai lindung nilai inflasi, memperkuat persepsi cryptocurrency sebagai alat penyimpan nilai di tengah tekanan inflasi. Sentimen ini semakin ditekankan oleh perubahan kebijakan moneter The Fed, yang sangat erat kaitannya dengan data inflasi dan sangat memengaruhi perilaku investor risk-on/risk-off di pasar kripto.
Hubungan antara pasar tradisional dan cryptocurrency menjadi perhatian utama, terutama korelasi antara S&P 500 dan Bitcoin. Dari 2013 hingga 2025, korelasi ini berfluktuasi signifikan, mulai dari tingkat rendah sampai sedang, biasanya di kisaran 0,2 hingga 0,4. Namun, pada saat tekanan ekonomi seperti krisis COVID-19 2020 dan siklus pengetatan 2022, korelasi tersebut meningkat tajam, di mana kedua aset sering bergerak beriringan. Pola ini terlihat pada tabel berikut:
| Periode | Rentang Korelasi | Kondisi Pasar |
|---|---|---|
| 2013-2019 | 0,2 - 0,4 | Kondisi pasar normal |
| 2020 | 0,5 - 0,7 | Krisis COVID-19 |
| 2022 | 0,6 - 0,8 | Siklus pengetatan |
| 2025 | 0,88 | Peningkatan adopsi institusional |
Pada 2025, korelasi mencapai titik tertinggi di 0,88, menandakan keterkaitan yang sangat erat antara kedua aset. Hal ini didorong oleh meningkatnya adopsi institusi dan integrasi Bitcoin ke dalam ekosistem keuangan yang lebih luas. Perkembangan ini menunjukkan bahwa Bitcoin, meski tetap berisiko tinggi dengan potensi imbal hasil besar, semakin diakui sebagai aset keuangan sah oleh pelaku pasar tradisional.
NXPC merupakan token asli dari MapleStory Universe, ekosistem gaming Web3 yang dikembangkan Nexon. Token ini menjadi penggerak utama versi blockchain MMORPG populer tersebut dan telah terdaftar di berbagai bursa utama.
Per 23-10-2025, Melania Trump coin diperdagangkan di harga $0,002762. Harganya stabil dalam 24 jam terakhir, namun turun 3,91% selama seminggu terakhir.
OMNI dinilai memiliki potensi 1000x yang besar jika volume Ethereum Layer-2 terus meningkat. Prediksi ini didasarkan pada adopsi awal dan narasi yang berkembang. Pada 2025, OMNI dipandang sebagai bintang baru yang menonjol.
Berdasarkan proyeksi saat ini, NXPC diperkirakan akan diperdagangkan di kisaran $0,59514 hingga $0,865736 pada 2025. Pada 2030, harga tersebut diprediksi tetap berada di kisaran yang serupa.
Bagikan
Konten