Pada kuartal ketiga tahun 2025, Shard Capital mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah alamat aktif, meningkat sebesar 27% dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan keterlibatan pasar yang solid dan adopsi platform yang semakin luas. Untuk memperjelas lonjakan ini, berikut data alamat aktif per kuartal:
| Kuartal | Alamat Aktif | Perubahan Persentase |
|---|---|---|
| Q2 2025 | 325.000 | - |
| Q3 2025 | 412.750 | +27% |
Peningkatan jumlah alamat aktif ini sejalan dengan pertumbuhan ekosistem WorldShards secara keseluruhan. Proyek ini telah berhasil menarik lebih dari 400.000 anggota komunitas, menandakan popularitas yang terus meningkat. Selain itu, pengguna telah menghabiskan lebih dari 3,1 juta jam bermain, memperlihatkan tingginya tingkat keterlibatan di platform.
Lonjakan alamat aktif ini didorong oleh beberapa faktor utama. Pertama, kombinasi gameplay MMORPG tradisional dengan teknologi blockchain dan NFT menarik minat baik dari gamer maupun investor kripto. Kedua, peluncuran token $SHARDS yang adil tanpa alokasi untuk tim atau investor mendorong partisipasi komunitas yang lebih luas. Selain itu, kemitraan strategis dengan Open Loot dan BIG TIME, serta bimbingan dari penasihat berpengalaman seperti Keith Kawahata, turut meningkatkan kepercayaan dan adopsi platform.
Pertumbuhan alamat aktif yang pesat, bersama dengan penjualan NFT lebih dari $8,9 juta, menunjukkan bahwa WorldShards semakin diperhitungkan di industri game Web3. Seiring perkembangan proyek, metrik-metrik ini akan menjadi indikator utama keberlanjutan dan posisi pasar jangka panjangnya.
Pasar kripto mencapai tonggak baru dengan rata-rata volume transaksi harian Shards Protocol yang menembus $1,2 miliar. Pencapaian ini menegaskan adopsi dan likuiditas token SHARDS yang terus meningkat dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi. Untuk memberikan gambaran, berikut perbandingan dengan metrik utama lainnya:
| Metrik | Nilai |
|---|---|
| Rata-rata Volume Transaksi Harian | $1,2 miliar |
| Volume Perdagangan 24 Jam | $3.798,35 |
| Total Kapitalisasi Pasar | $30.595.000 |
| Supply Beredar | 413.377.839 SHARDS |
Perbedaan tajam antara rata-rata volume transaksi harian dan volume perdagangan 24 jam menandakan tingginya perputaran token SHARDS dalam ekosistem. Hal ini mengindikasikan penggunaan aktif dalam berbagai aplikasi DeFi maupun transaksi game. Situasi ini sejalan dengan positioning WorldShards sebagai MMORPG Web3 yang mengintegrasikan gameplay tradisional dengan teknologi blockchain. Besarnya volume transaksi, ditambah kapitalisasi pasar yang masih moderat, menunjukkan basis pengguna yang sangat aktif dan memanfaatkan fitur platform. Selain itu, karakter komunitas SHARDS tanpa alokasi tim atau investor turut mendorong sirkulasi dan penggunaan token di ekosistem, memperkuat model ekonomi yang terdesentralisasi dan partisipatif.
Pendistribusian token SHARDS menunjukkan konsentrasi kepemilikan pada sejumlah pemegang utama. Berdasarkan data terbaru, 100 pemegang terbesar menguasai 45% dari total pasokan SHARDS. Tingginya konsentrasi ini menimbulkan pertanyaan terkait desentralisasi dan tata kelola ekosistem WorldShards. Berikut perbandingan distribusi SHARDS dengan kripto utama lainnya:
| Token | Kendali 100 Pemegang Teratas |
|---|---|
| SHARDS | 45% |
| Bitcoin | ~14% |
| Ethereum | ~23% |
Konsentrasi ini jauh lebih tinggi dibanding kripto mapan lain dan berpotensi memengaruhi tujuan desentralisasi proyek. Konsentrasi tinggi dapat menimbulkan kekhawatiran terkait manipulasi pasar dan kekuatan suara dalam tata kelola. Namun, perlu diperhatikan bahwa WorldShards merupakan proyek baru yang diluncurkan pada September 2025. Seiring ekosistem berkembang dan lebih banyak pemain masuk, distribusi ini dapat berubah. Komitmen proyek pada peluncuran token yang adil tanpa alokasi tim atau investor membuka peluang distribusi lebih luas di masa depan. Memantau tren distribusi token dalam beberapa bulan ke depan akan sangat penting untuk menilai kesehatan dan tingkat desentralisasi ekosistem WorldShards ke depan.
Penerapan teknologi sharding membawa peningkatan efisiensi jaringan dan penghematan biaya signifikan. Setelah upgrade, sejumlah solusi Layer 2 melaporkan penurunan biaya hingga 50% sampai 99%. Penurunan biaya transaksi ini membuat aktivitas seperti swap dan mint semakin terjangkau bagi pengguna. Berikut perbandingan biaya sebelum dan setelah upgrade sharding:
| Aktivitas | Biaya Pra-Sharding | Biaya Pasca-Sharding | Penurunan |
|---|---|---|---|
| Swap | $2,00 | $1,00 | 50% |
| Mint | $5,00 | $0,05 | 99% |
Walau biaya jaringan secara umum turun 15%, manfaatnya tidak dirasakan merata di seluruh lapisan. Biaya pada Layer 1 cenderung stabil, bahkan beberapa pengguna melaporkan kemungkinan kenaikan. Ketimpangan ini menegaskan pentingnya penggunaan solusi Layer 2 untuk merasakan manfaat penuh dari upgrade sharding. Pengguna yang beralih ke platform Layer 2 menikmati biaya transaksi hanya beberapa sen, sangat kontras dengan biaya lebih tinggi di rantai utama. Keberhasilan upgrade ini membuktikan potensi sharding sebagai solusi skalabilitas, sekaligus mendorong adopsi dan efisiensi operasional blockchain ke depan.
Shards dalam kripto adalah segmen kecil dari jaringan blockchain yang membagi data dan beban proses, sehingga meningkatkan skalabilitas serta efisiensi. Sharding membagi jaringan agar mampu menangani lebih banyak transaksi dan meningkatkan performa keseluruhan.
Tiga koin kripto terbesar adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Tether (USDT), berdasarkan kapitalisasi pasar dan pengaruh di pasar kripto.
Per Oktober 2025, token World Shards bernilai $0,0045, dengan nilai perdagangan 24 jam sebesar $3,2 juta.
Dead crypto coins adalah mata uang digital yang telah kehilangan seluruh nilai dan aktivitas perdagangannya. Biasanya merupakan proyek yang ditinggalkan atau gagal di pasar kripto.
Bagikan
Konten